Di balik layar Prambanan Jazz Festival
Prambanan Jazz Festival (PFJ) adalah acara musik internasional tahunan yang diadakan di Pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta. Tahun demi tahun, acara ini sukses menarik banyak penonton dari seluruh dunia.
Acara yang digelar sejak tahun 2015 ini juga mampu menarik musisi jazz dari seluruh dunia untuk melengkapi acara tersebut. Kembalinya sesi offline pada Juli 2022, tahun ke-8 PFJ diadakan, disambut hangat oleh penonton pecinta jazz.
Meski memberikan kesan berbeda ketika penonton harus menggunakan kursi untuk melangsungkan upacara, PFJ 2022 tetap menjadi kenangan hangat, khususnya bagi seluruh penyelenggara. Hal itu seolah mematahkan kematian beberapa konser akibat pandemi Covid-19 yang sedang merajalela di seluruh dunia. Anas Almi selaku promotor Prambanan Jazz Festival mengaku menolak untuk berhenti (menghentikan acara). Karena itu, di masa pandemi, PFJ tetap digelar secara virtual dengan total penonton lebih dari 50.000 orang.
Anas selalu tertarik dengan industri kreatif. Selain itu, saat bergabung dengan pers mahasiswa, ia juga lebih memperhatikan konser yang ia hadiri untuk diliput. Terkadang Anas mengkritik beberapa konser saat itu.
Sepulang kerja, ia selalu mengikuti konser, dan saat itu ia bisa menghadiri konser berbayar. Hingga saat itu, konser pertama di bawah naungannya pada tahun 2002 sukses dan membuat namanya semakin berkembang sebagai event organizer. Setelah itu, tawaran terus berdatangan, hingga akhirnya Anas mengajukan kebangkrutan pada 2004 dan kembali menekuni bisnis OT setelah tiga tahun. Sekembalinya bekerja di lapangan, Anas menemui Alm. Glenn Fredly dan Tompi dan memulai duet antara keduanya.
Setelah berusaha bangkit meski mengalami kerugian terus-menerus, baru pada tahun 2008 Anas membuat label permanen sebagai perusahaan acara.
Sumber : https://www.kompas.tv/



Komentar
Posting Komentar