Cerita Andien tentang Album Kinanti yang berulang tahun Ke-20 Tahun

 



Sebelum membahas album Kinanti, mari kita mundur sejenak ke tahun 2000. Di usianya yang ke-14, Andien merilis album perdananya, Whisper of Hearts bersama produser musik Elfa Secioria - nama yang kita kenal terhormat dan bertubuh tinggi. Karya itu langsung memposisikan Andien sebagai penyanyi jazz muda yang berprestasi. Bagaikan permata yang telah dihaluskan dan diasah, penampilan Andien sangat mengesankan.

Sementara itu, Indra Lesmana, seorang musisi jazz Indonesia yang avant-garde dan produktif dari tahun 1980-an hingga sekarang, dengan ketampanan di masa mudanya di paruh kedua tahun 1970-an, bermain (lagi) dengan cara yang luar biasa di album Reborn (musikal dan musikal). tentu saja judul album dengan covernya, bisa diartikan sebagai "kelahiran kembali" nya, selain itu dia ikut serta dalam album Humania, Interaction, juga di tahun 2000 . Indra Lesmana dikenal selalu segar sukses dan mekar Andien. Dua tahun kemudian, sekitar 20 tahun yang lalu, mereka bekerja sama di studio untuk merilis album yang kemudian diberi label "sebelum waktunya": Kinanti.

Chico membayangkan Kinanti sebagai konsep album, mulai dari pemilihan lagu hingga cover art. Sedangkan pilihan Indra Lesmana karena arah musiknya yang lebih progresif dibandingkan album-album Andien sebelumnya.

Chico menjelaskan, “Pemilihan lagu, pemilihan penulis lagu rekaman dan keterlibatan Aksan Sjuman sebagai co-producer semuanya diputuskan oleh Indra Lesmana.

“Album seperti apa yang Anda bayangkan untuk album Andien?” tanya saya.

“Album Andien sebelumnya memposisikannya sebagai penyanyi jazz muda, dengan cover hitam putih dan pakaian vintage. Di album ini, niat Andien adalah untuk membuat Andien lebih segar untuk audiens yang lebih muda, yang tercermin dalam pemilihan lagu, aransemen, dan cover. Kalau dengar dari awal album, akan ada pengenalan diri Andien sebagai intro lagu pertama," jelas Chico.

"Apa pertimbangannya?" »

"Ada unsur transformasi Andien menjadi pribadi yang lebih dewasa dan ramah. Andien juga menulis puisi, jadi album Kinanti ada awal dan ada akhir. Itu tanda eksistensi album konsep terpadu," kata Chico.

Setelah 20 tahun, bagaimana pandangan Andien terhadap album Kinanti?

Saya menemukan Kinanti sebagai album sepanjang masa. Banyak yang bilang album Kinanti "20 years too fast". Saat itu, hanya sedikit orang yang bisa menerimanya, mungkin juga sedikit orang yang menyukainya. Saat itu, hanya sedikit yang menerima album Kinanti. Namun, yang membuat saya bingung adalah semakin lama album tersebut bertahan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun… justru semakin banyak orang yang mengapresiasi album ini.

Jadi benar bisa dikatakan Mas Indra itu visioner, sangat visioner. Dan saya sangat senang menjadi... sial... katalis untuk visi itu. Dan saya juga melihat album ini seperti, meskipun tidak diterima secara besar-besaran oleh orang Indonesia di semua piramid, tapi menurut saya, album ini benar-benar membuka jalan bagi banyak musisi. Mungkin dari album ini muncul Maliq & D'essentials dengan lagu-lagunya, RAN dengan lagu-lagunya, dan terus berlanjut hingga saat ini banyak penyanyi genre ini. Jadi saya melihat album ini sebagai pembuka untuk musisi lain.


Sumber : https://pophariini.com/

Komentar

Postingan Populer